Efikasi Vaksin: Semakin Tinggi Semakin Bagus?

Markco Internasional

22 April 2021

No Comments

Efikasi Vaksin: Semakin Tinggi Semakin Bagus?

 

Indonesia sudah mengimpor vaksin dan tengah memulai skema vaksinasi COVID-19 nasionalnya. Banyak istilah saintifik yang dipakai dalam berita-berita mengenai vaksinasi, salah satunya efikasi. Beberapa dari anda mungkin bertanya-tanya, apa itu efikasi? Apakah sama dengan efektivitas? Apakah efikasi yang rendah berarti vaksin tersebut tidak layak pakai?

 

Seperti yang kita ketahui, ada serangkaian fase riset dan penelitian yang perlu dilakukan sebelum sebelum vaksin bisa didistribusikan kepada khalayak umum. Riset dan penelitian ini dilakukan untuk memberi penilaian terhadap bermacam aspek vaksin, salah satunya adalah efikasi. Efikasi adalah kemampuan suatu vaksin mengurangi kejadian penyakit pada suatu kelompok dalam konteks penelitian. Untuk mengetahui efikasi dari sebuah vaksin, para sukarelawan atau masyarakat di geografi tertentu dibagi menjadi dua kelompok — satu kelompok akan mendapatkan vaksin, sementara kelompok yang lain akan mendapatkan plasebo atau obat kosong. Jumlah sukarelawan atau masyarakat yang terkena penyakit dari masing-masing kelompok akan dibandingkan untuk mendapatkan persentase efikasi dari sebuah vaksin. Semakin tinggi selisih jumlah kasus penyakit antara kelompok plasebo dan kelompok vaksin, maka semakin tinggi persentase efikasi sebuah vaksin.

Efikasi Vaksin: Semakin Tinggi Semakin Bagus?

Namun persentase efikasi vaksin juga tidak bisa ditelan mentah-mentah. Karakteristik sukarelawan atau masyarakat yang dipilih dalam penelitian akan menentukan hasil akhir persentase efikasi vaksin tersebut. Jika mereka merupakan demografi yang rentan terkena penularan seperti staf medis atau pedagang pasar, tentu akan lebih banyak kasus penyakit dalam kelompok plasebo yang akhirnya memberikan perhitungan persentase efikasi lebih tinggi. Jika vaksin yang sama diujikan pada demografi beresiko rendah seperti pelajar dan pekerja yang melakukan work-from-home (WFH), maka kasus penyakit dalam kelompok plasebo akan lebih rendah sehingga persentase efikasi akan terlihat menurun.

 

Efikasi dan efektivitas terdengar mirip, tapi mereka adalah dua hal yang berbeda. Seperti yang dibahas sebelumnya, efikasi dinilai lewat kegiatan observasi penelitian yang terkontrol. Berbeda halnya dengan efektivitas. Efektivitas suatu vaksin baru bisa dinilai setelah sudah beredar dan dipakai oleh masyarakat. Persentase efikasi tinggi belum tentu memberikan persentase efektivitas yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya. Satu hal yang pasti adalah kemungkinan penularan akan menurun pada orang yang telah divaksinasi dibandingkan orang yang tidak mendapat vaksinasi. Maka dari itu, vaksinasi adalah pilihan yang tepat terlepas persentase efikasinya.

Referensi: Having an efficacy rate of 65,3% sinovac vaccine remains safe  Efikasi dan Efektivitas Vaksin Covid-19

Artikel ini ditulis oleh : Wulan Tsabita Anandisa
Dipublikasikan oleh : Nabila Puterianna

Leave a Reply