Pada Senin, 15 Maret 2021, Markcert telah melaksanakan meeting dengan Governing Board membahas tentang Impartiality dan Perencanaan dan Strategi di Masa Depan via Zoom Meeting yang dimulai pada pukul 16.00 dan ditutup pada pukul 18.00. MarkCert Governing Board Meeting yang dilaksanakan pada tahun 2021 ini bertujuan untuk mendiskusikan hasil komunikasi dan konsultasi, serta saran untuk peningkatan berkesinambungan.
Governing Board Meeting dibuka dengan sesi perkenalan masing-masing personil. Perkenalan personil internal MarkCert disampaikan oleh Lely Rahmawaty selaku CEO PT. Markco Internasional Indonesia. Diikuti perkenalan singkat oleh personil lainnya yakni Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc selaku Ketua Komite Kekayaan Hayati, Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, Apt, M.Sc.Eng selaku Guru Besar ITB dan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi, Tutun Nugraha, BASc, MASc, PhD selaku Wakil Rektor IULI Bidang Akademik, dan Djunafar Eric Goesfuansyah, ST dari bidang industri selaku Manager Coca Cola.
Sesi ketiga merupakan penjelasan mengenai Lembaga cGMP Internasional yaitu Pharmaceutical Inspection Convention dan Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme (tergabung bersama sebagai PIC/S). Saat ini PIC/S Indonesia diwakili oleh Badan POM dengan sektor obat dan makanan manusia. Lely menjelaskan, sampai saat ini PIC/S sektor obat hewan hanya ada di UK dan Belanda. Adanya PIC/S bersifat sangat penting agar sertifikat yang dikeluarkan setara Internasional dengan negara-negara yang terdaftar dalam PIC/S. Saat ini baru ada tiga industri kosmetik Indonesia yang disertifikasi gmp. Lely menyatakan bahwa misi MarkCert mengarah pada dua poin terakhir yang telah dipaparkan sebelumnya.
Setelah selesai memaparkan terkait MarkCert dan PIC/S, meeting memasuki sesi keempat yakni respon dari masing-masing personil Governing Board. Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, Apt, M.Sc.Eng menyatakan bahwa program sertifikasi person akan berkembang dengan baik. Setuju dengan pernyataan Prof. Daryono, Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc. menambahkan bahwa LSP ini tujuannya baik untuk membantu negara dan pasti akan berkembang dengan baik dan mampu bersaing secara Internasional. Prof. Bambang juga menyatakan training tidak bisa menyatakan kompetensi person terjamin, tapi sebaliknya uji kompetensi pasti menyatakan pemahaman personil terkait topik training dan uji kompetensinya. Dilanjut dengan Tutun Nugraha, BASc, MASc, Ph.D. yang merasa sangat baik bagi Indonesia untuk bisa bekerjasama secara Internasional di bidang gmp, yang mana MarkCert memiliki nilai plus mengenai penyampaian materi yang sudah bisa dilaksanakan secara daring. Prof. Bambang kembali merespon apabila sertifikat MarkCert diakui secara internasional dari Eropa maupun negara lain, maka MarkCert bisa menjadi jalan untuk Indonesia mencapai pasar Internasional.
Lely menyatakan bahwa uji kompetensi MarkCert sudah dilaksanakan oleh sistem komputer sehingga bisa mengurangi konflik kepentingan. Namun, untuk ujian essay dan wawancara tetap memerlukan personil sebagai examiner, invigilator dan certifier karena menyesuaikan dengan persyaratan Uji Kompetensi / Sertifikasi Person.
Di penghujung acara, Lely menyatakan pada seluruh tim MarkCert dan Governing Board untuk saling bekerjasama dan mendukung secara profesional dalam melaksanakan proses sertifikasi person, berharap bahwa sertifikasi person ini bisa membantu kementerian-kementerian terkait. MarkCert akan membantu Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk menjadi Lembaga Inspeksi yang terdaftar di PIC/S secara internasional, maka akan ada perencanaan dan diskusi lanjutan dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.